17 October 2011

aris : cita-citaku ingin jadi pemain bola.

Assalammualaikum wr.wb..
Ada cerita sedikit yg buat gw berkesan banget di weekend kmr. waktu gw nganterin mas nuke ke bandara, gw dan dia makan dulu di solaria. pas kita lg di sana, kita lihat ada anak kecil cowo nawarin untuk nyemir sepatu. akhirnya gw dan mas nuke ajak dia makan bareng sama kita karena menurut kita anak ini baik (baik itu relatif, tp kita ngikutin feeling lebih tepatnya).

Selama makan, gw dan mas nuke ngobrol banyak sama anak ini. Subhanallah, daya juang hidup anak ini tinggi banget. Namanya aris, kelas 6 SD dan tinggal di kampung belakang terminal 1 Bandara Soeta. Dia punya adek cewe kelas 2SD dan tinggal hanya bertiga dengan neneknya yg sudah tua dan tidak bekerja. Ayahnya meninggal saat dia duduk di kelas 2 SD krn kecelakaan pada saat bekerja, sedangkan ibunya meninggal karena sakit pada saat dia kelas 3 SD. (pas bagian ini, gw lsg ke kamar mandi, gw ngga bs menahan haru).

Aris menceritakan hal itu dengan biasa saja. Dia dan adiknya bisa bersekolah karena sekolahnya memberikan SPP gratis dan dia bisa hidup dan beli buku2 pelajaran dari bantuan tetangga, saudara serta penghasilannya menyemir sepatu yang rata2nya 5rb per hari (klo lg ngga dipalak sm preman bandara). Dia menjadi penyemir sepatu setelah pulang sekolah jam setengah 1. Kalau di menyemir sampai sore, dia baru bisa mengaji di malamnya. kata dia, adiknya di rumah saja tidak usah bekerja, cukup dia aja :') Pelajaran kesukaan aris olahraga, makanya pas ditanya cita2nya apa, dia menjawab : ingin menjadi pemain sepak bola :)

Mungkin ini hanya cerita biasa yang sering kita dengar atau sering kita lihat di berbagai acara televisi. Terlepas dari ceritanya benar atau tidak (sekali lg gw ngikutin feeling yg gw liat dr matanya). Tapi gw cuma mau bilang, kalau ini kenyataan yang ada. Bahwa Allah memberikan manusia takdirnya masing2, dan tinggal bagaimana kita sebagai manusia bisa bersyukur dengan apa yang Allah kasih. Aris, menurut gw contoh anak yang pandai bersyukur dan mengingatkan gw bahwa hidup gw sekarang sangat amat lebih beruntung.

Gw cuma pesen satu sama dia, harus tetap lanjut sekolah (dia bilang udah daftar di pesantren gratis untuk smp-nya nanti) supaya hidup lebih layak dan mencapai cita-citanya. aamiin, aamiin ya rabbalalamin.

No comments:

Post a Comment